Friday, December 20, 2013

Asal Kopi Gayo itu Dari Surga

Alkisah, duluuu-sedulu-dulunya zaman dahulu. Saat Nabi Adam, nenek moyangku,moyangmu, dan nenek moyang kita semua yang mengaku manusia, meninggalkan surga menuju bumi. Menurut cerita-cerita Adam menginjakkan kaki ke bumi pertama di wilayah yang sekarang di kenal dengan nama Sri Lanka. Ada yang bilang di India. Eh,ada juga yang bilang di Finlandia, atau negara-negara Eropa. Yang pasti banyak pendapat yang tak sependapat tentang lokasi persis pertama Adam. Saya tak ingin dan merasa tak harus merepotkan itu dulu, karena itu domain ahli sejarah. Sedangkan saya hanya ahli famili.

Yang di atas itu sejarah. Biasanya sejarah tidak berdiri sendiri, ada cerita, kisah, dongeng, perspektif lain hingga joke yang mendukung sejarah itu. Nah, cerita saya ini mungkin tidak termasuk dari kategori itu semua, mungkin fiksi, imajinasi, atau bisa jadi terjadi. Who knows!

Apa ceritanya? Ini ceritanya.

Dulu yang sedulu-dulu itu, saat Nabi Adam turun ke bumi, beliau sempat "menyeludupkan" atau membawa serta beberapa jenis makanan atau bijian dan resep kuliner dari surga. Salah satunya biji kopi. Karena perjalanan dari surga ke bumi itu sangat jauuuuh, maka biji kopi yang sampai ke bumi itu diduga mengalami proses kontaminasi, perubahan iklim, yang pasti sudah tak seenak yang di surga. Itu pasti. Kalo biji kopi di surga masih ori.

Dalam perjalanan Adam mencari pasangannya Siti Hawa, yang katanya juga membutuhkan waktu sampe 40 tahun lamanya, Adam menjelajahi berbagai wilayah, gunung, bukit, padang pasir, hingga padang rumput. Suatu ketika beliau sampa di wilayah yang lumayan dingin, banyak bukit, ada juga gunung. Karena dingin, beliau menghangatkan diri, sambil mengolah biji kopi yang dibawanya itu. Sambil menyeruput kopi surga, Adam berfikir, ini kopi lama-lama bisa habis juga, jadi harus diperbanyak. Hmm, OK, esoknya ia mengambil satu biji kopi itu dan mulai menanamnya. Ternyata, menurut dugaan saya, lokasi penanaman biji kopi itu bertempat di (sekarang namanya) Aceh, tepatnya di Tanah Gayo, (wilayah Aceh Tengah).

Syukur, sampe sekarang biji kopi titipan surga itu bisa kita rasakan, bahkan berkembang menjadi yang dikenal sekarang Arabika dan Robusta. Percaya ato tidak, itu adalah teori saya, ya saya sendiri. Teori yang sungguh tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah tapi dapat dirasakan oleh lidah. Ya, karena kopi gayo adalah kopi "titipan" surga untuk umat manusia, cucu Adam.

Aneh bukan? Asal aja orang pikir? Saya sendiri merasa aneh setelah mengklaim ini. Semoga tak ada yang marah, janganlah marah karena marah temannya setan. Janganlah berteman dengan setan walopun setan itu suka berteman. Nabi Adam saja sempat ikut kata setan "dikirim" Allah turun ke bumi. Nah, kalo kita ikut kata setan akan kemana lagi selain bumi?

Selamat menikmati kopi. Kopi apa aja Gayo bole, UleeKareng boleh, Papua boleh, Vietnam bole. Afrika lanjut. Asal jangan bertengkar dan asah parang hanya karena tidak sependapat tentang kopi. Gak asik aja!





No comments:

Post a Comment