Monday, November 16, 2015

VONIS SANG DOKTER

Alkisah, hiduplah seorang dokter di sebuah negeri antah berantah, namun sering terjadi berbagai musibah. Sang dokter itu panggilannya adalah satu-satunya dokter di negari tersebut yang ditemani seorang mantri. Awalnya si mantri adalah sohib kentalnya, namun entah apa yan merasuki sehingga sang mantri ingin menggantikan posisi dokter itu. Ilmu & pengalamannya tak cukup, tapi nafsunya yang ingin menjadi dokter pengganti membuatnya siap melakukan apa saja.

Suatu hari datanglah seorang pasien kaya raya, namun menderita sakit parah yang belum ada penangkalnya. 29 tahun ia,  mengalami sakit dan 10 tahun terakhir ia lumpuh tak bisa bergerak. Herannya tak ada yang tahu ia sakit apa. Hingga ia mendengar tentang dokter satu-satunya itu, lalu mencoba berobat padanya.

Dokter yang merasa sudah pengalaman itu tanpa memeriksa langsung memutuskan bahwa si pasien sakit busung lapar. Padahal si pasien adalah orang kaya, tapi pak dokter sangat yakin bahwa pasiennya,menderita penyakit tersebut. Pasien pun pasrah, yang penting ia segera sembuh pikirnya. Ia menelan semua obat yang diresepi padanya.

Hari, minggu, bulan berlalu. Si pasien belum sembuh jua. Ia kembali ke dokter untuk berobat lagi. Pak dokter lalu merevisi vonisnya. Ia menyimpulkan pasien ini sakit jantung. Lagi2 pasien percaya, lantas melahap semua obat yang diberikan padanya.

Waktu terus berlalu namun si sakit belum pulih. Ia kembali lagi, kali ini dokter memvonisnya sakit maag akut. Ia percaya dan (lagi) tanpa ragu menghabiskan obat yang diberikan pak dokter.

Bulan depan pasien kembali & mengeluh mengapa ia tak kunjung sembuh. Sang asisten yang tanpa ilmu mencoba memberi nasehat, "Ini penyakit jahanam" katanya kepada dokter. Dokter percaya, lalu pasien diberi obat namanya "Kapsul Jahanamex". Bodohnya si pasien masih percaya dan melahap obat tersebut.

Minggu depan ia kembali & mengadu kepada dokter bahwa ia masih sakit. Kali ini giliran pak dokter yang mulai hilang logikanya. "Ini pasti sakit Pungo (gila)". Jadi harus dikasih obat yg lebih gila, kata dokter.

Gara-gara disebut 'pungo' keluarga pasien mulai hilang kesabaran & mencoba mencari obat pada seorang tabib terkenal. Vonis sang tabib si pasien menderita penyakit Sesat. Namun, keluarga pasien mulai tidak sabar menganggap sang tabib "Lebaydotcom."

Entah kenapa si pasien masih tetap percaya pada sang dokter, walaupun segala jenis obat dan ramuan telah dikonsumsinya, mulai dari obat sakit perut hingga obat gila.

Tahun berlalu, tepatnya tahun ke-5 ia berobat pada dokter itu, ia bertekad semoga ini kunjungannya yg terakhir kali. Lagi2, dengan penuh percaya diri, tanpa melakukan pemeriksaan darah, dll, pak dokter akhirnya memutuskan,

"Jeehh, rupanya Anda sakit Panu" ujarnya dengan nada riang.



***Banda Aceh, 16/11/2015