Alkisah, duluuu-sedulu-dulunya zaman dahulu. Saat Nabi Adam,
nenek moyangku,moyangmu, dan nenek moyang kita semua yang mengaku manusia,
meninggalkan surga menuju bumi. Menurut cerita-cerita Adam menginjakkan kaki ke
bumi pertama di wilayah yang sekarang di kenal dengan nama Sri Lanka. Ada yang
bilang di India. Eh,ada juga yang bilang di Finlandia, atau negara-negara
Eropa. Yang pasti banyak pendapat yang tak sependapat tentang lokasi persis
pertama Adam. Saya tak ingin dan merasa tak harus merepotkan itu dulu, karena
itu domain ahli sejarah. Sedangkan saya hanya ahli famili.
Yang di atas itu sejarah. Biasanya sejarah tidak berdiri
sendiri, ada cerita, kisah, dongeng, perspektif lain hingga joke yang mendukung sejarah itu. Nah,
cerita saya ini mungkin tidak termasuk dari kategori itu semua, mungkin fiksi,
imajinasi, atau bisa jadi terjadi. Who
knows!
Apa ceritanya? Ini ceritanya.
Dulu yang sedulu-dulu itu, saat Nabi Adam turun ke bumi, beliau
sempat "menyeludupkan" atau membawa serta beberapa jenis makanan atau
bijian dan resep kuliner dari surga. Salah satunya biji kopi. Karena perjalanan
dari surga ke bumi itu sangat jauuuuh, maka biji kopi yang sampai ke bumi itu
diduga mengalami proses kontaminasi, perubahan iklim, yang pasti sudah tak
seenak yang di surga. Itu pasti. Kalo biji kopi di surga masih ori.
Dalam perjalanan Adam mencari pasangannya Siti Hawa, yang
katanya juga membutuhkan waktu sampe 40 tahun lamanya, Adam menjelajahi
berbagai wilayah, gunung, bukit, padang pasir, hingga padang rumput. Suatu
ketika beliau sampa di wilayah yang lumayan dingin, banyak bukit, ada juga
gunung. Karena dingin, beliau menghangatkan diri, sambil mengolah biji kopi
yang dibawanya itu. Sambil menyeruput kopi surga, Adam berfikir, ini kopi
lama-lama bisa habis juga, jadi harus diperbanyak. Hmm, OK, esoknya ia
mengambil satu biji kopi itu dan mulai menanamnya. Ternyata, menurut dugaan
saya, lokasi penanaman biji kopi itu bertempat di (sekarang namanya) Aceh,
tepatnya di Tanah Gayo, (wilayah Aceh Tengah).
Syukur, sampe sekarang biji kopi titipan surga itu bisa kita
rasakan, bahkan berkembang menjadi yang dikenal sekarang Arabika dan Robusta.
Percaya ato tidak, itu adalah teori saya, ya saya sendiri. Teori yang sungguh tidak
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah tapi dapat dirasakan oleh lidah. Ya,
karena kopi gayo adalah kopi "titipan" surga untuk umat manusia, cucu
Adam.
Aneh bukan? Asal aja orang pikir? Saya sendiri merasa aneh
setelah mengklaim ini. Semoga tak ada yang marah, janganlah marah karena marah
temannya setan. Janganlah berteman dengan setan walopun setan itu suka
berteman. Nabi Adam saja sempat ikut kata setan "dikirim" Allah turun
ke bumi. Nah, kalo kita ikut kata setan akan kemana lagi selain bumi?
Selamat menikmati kopi. Kopi apa aja Gayo bole, UleeKareng
boleh, Papua boleh, Vietnam bole. Afrika lanjut. Asal jangan bertengkar dan
asah parang hanya karena tidak sependapat tentang kopi. Gak asik aja!
No comments:
Post a Comment